Kumpulan Karya Sastra Indonesia dan Jawa
Karya sastra dalam blog ini minimal penulis harapkan berupa: cerpen, drama, dan puisi. Jika ada tambahan lain, itu berarti bonus (^_^)b
Tuesday 2 June 2020
Memilih Calon Suami
Friday 29 May 2020
Makna Filosofis dan Kisah di Balik Aksara Jawa Hanacaraka
Legenda mengutip aksara Hanacaraka terlahir dari cerita pemuda sakti bernama Ajisaka yang pergi mengembara ke Kerajaan Medhangkamulan. Kerajaan ini memiliki raja bernama Dewata Cengkar yang sangat rakus dan senang menerima daging manusia. Rakyatnya banyak yang menentang dengan kebiasaan rajanya tersebut. Demi menghentikan kebiasaan sang raja, Ajisaka pun bertolak ke sana.
Ajisaka memiliki dua orang abdi yang sangat setia bernama Dora dan Sembada. Suatu saat, Ajisaka pergi mengembara ke Kerajaan Medhangkamulan dan mengajak Dora untuk menemaninya. Sementara itu, Sembada diperintah untuk tinggal di Pulau Majethi karena harus mengurus keris pusaka milik Ajisaka agar tidak jatuh ke tangan orang lain selain miliknya.
Sesampainya di Kerajaan Medhangkamulan, Ajisaka segera menghadap Prabu Dewata Cengkar untuk meminta sebidang tanah seukuran kain surban diterima. Meminta ini menjadi syarat Ajisaka menerima menjadi santapan sang Raja asalkan ia mendapatkan tanah yang ia mau. Akhirnya, Prabu Dewata Cengkat mengamini meminta Ajisaka. Ia mengukur tanah menggunakan kain surban Ajisaka, namun tak memiliki kain surban ini semakin lama semakin meluas untuk membuat Prabu Dewata Cengkar mundur dan terus mundur hingga memperbaiki jurang pantai selatan.
Sayang sekali Prabu Dewata Cengkar tidak bisa menyelamatkan diri dan mati terjatuh dari jurang. Sejak saat itu Ajisaka diangkat menjadi raja di Kerajaan Medhangkamulan.
Lantas Ajisaka teringat dengan pusakanya yang ditinggal di Pulau Majethi. Ia pun mengutus Dora untuk mengambilnya dari Sembada. Sesampainya di Pulau Majethi, Dora segera meminta pusaka Ajisaka yang dijaga oleh Sembada, namun rekannya itu tidak mau memberikan pusaka karena teringat dengan permintaan Ajisaka. Sementara itu, Dora juga bersikukuh tentang apa yang diminta adalah perintah dari Ajisaka. Merekapun berdebat dan bergelut. Sayang sekali, akhirnya akhirnya meninggal.
Mendengar kedua abdinya tewas, Ajisaka pun menyesali apa yang telah pulih. Lantas untuk mengenang, ia melantunkan pantun Hanacaraka yang penuh makna:
Ha Na Ca Ra Ka
Ada sebuah kisah
Da Ta Sa Wa La
Terjadi suatu pertarungan
Pa Dha Ja Ya Nya
Mereka sama-sama sakti
Ma Ga Ba Tha Nga
Dan akhirnya semuanya mati
***
Dari kisah-kisah tersebut, dapat ditarik simpulan dari aksara Hanacaraka memiliki makna filosofi yang bisa dipaparkan sebagai berikut:
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti adalah "utusan" yaitu utusan yang hidup, terdiri dari yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasad manusia. Hal ini menunjukkan adanya pencipta (Tuhan), ciptaan (manusia), dan tugas yang diberikan Tuhan kepada manusia.
Da-Ta-Sa-Wa-La berarti manusia setelah diciptakan sampai dengan "data" atau diizinkan mengeluarkan "sawala" atau mengelak. Dalam hidup ini manusia harus melaksanakan, menerima dan menjalankan kehendak Tuhan.
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya menunjukkan menyatunya zat pemberi hidup (Ilahi) dengan yang diberi hidup (pembuat). Makna filosofisnya, setiap batin manusia pasti sesuai dengan apa yang diperbuatnya.
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga berarti menerima segala yang diperintahkan dan yang diminta oleh Tuhan. Maksudnya manusia harus pasrah, sumarah pada garis kodrat, sesuai manusia berhak untuk mewiradat, berjuang untuk menanggulanginya.
https://islamindonesia.id/budaya/makna-filosofis-dan-kisah-di-balik-aksara-jawa-hanacaraka.htm
Saturday 19 August 2017
ABOUT GERMANY
Monday 8 August 2016
Definisi dan Contoh Paragraf Narasi, Deskripsi, Argumentasi, Eksposisi, Persuasi
Berikut ini kami akan membahas tentang pengertian serta contoh masing-masing paragraf , pada dasarnya paragraf adalah merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Paragraf di sebut juga dengan Alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam beberapa ketukan atau spasi.
Kegunaan dari paragraf
Adapun guna atau manfaat paragraf itu adalah menandai pembukaan topik baru, atau mengembangkan lebih lanjut dari topik sebelumnya dan menambah hal-hal yang penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf yang sebelumnya.
Macam-macam paragraf
Paragraf bisa dibagi jika meninjau dari letak kalimat utama sebuah alenia yaitu sebagai berikut:
Paragraf Deduktif: paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
Paragraf Induktif: paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir kalimat paragraf.
Paragraf Campuran: paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal dan akhir paragraf.
Namun jika kita meninjaunya berdasarkan tujuan maka akan terbagi lima yaitu:
1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut.
Contoh Paragraf Narasi
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis.
Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah ku habiskan di sana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya
kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah merupakan paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu.
Contoh Paragraf Deskripsi:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai
Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan
terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan.
Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau pengetahuan.
Contoh Paragraf Eksposisi:
Parangtritis adalah nama desa di Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan Kota Yogyakarta.
Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah.
Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis.
Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pegunungan di lokasi tersebut. Air panas dari Parang Wedang dialirkan ke pantai Parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda dan kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu Puga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodelling
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh, asalan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga pembaca membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.
Contoh Paragraf Argumentasi:
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat, tetapi juga mematikan.
Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga menambahkan bahwa di sepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.
5. Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasiadalah paragraf yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
Contoh Paragraf Persuasi:
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya bekerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras.
Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus mengimpor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubian yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.
Thursday 19 May 2016
Materi bhs jawa klz 5 sd sem 2
Materi Bahasa Jawa Kelas 5 SD Semester 2
1. Kerata Basa
Kerata basa; Kerata basa yaiku negesi tembung saka wandane( mengartikan kata dilihat dari suku katanya).
Contone
Gelas; yen tugel ara bisa dilas.
Piring = sepine yen miring.
Tebu = antebing kalbu.
Cengkir = kencenging pikir.
Gedhang = digeged bubar (lebar) madhang.
Guru; digugu lan ditiru.
Tandur; ditata kanti mundhur
Wanita; wani ing tata.
2. Jenising Layang
a. Jenising layang;
Layang biwara (surat kabar, surat laporan)
Layang iber-iber (surat kiriman)
Layang dhawuh (surat perintah)
Layang lelayu (surat kematian)
Layang kitir (surat singkat / cekak aos)
Layang ulem (surat undangan)
b. Perangane layang
Adangiyah /adawiyah / salam taklim
Papan lan titi mangsa
Salam pambuka
Pambuka layang
Surasa layang
Panutup layang
PeprenahTapak asma
Asma cetha
Conto panutup layang/wasana basa;
Wasana cekap semanten menawi wonten mkelepatan atur kuala nyuwun pangapunten.
Cukup semene dhisik layangku, aku nunggu layang balesanmu. Matur nuwun.
3. Macapat
Macapat; artine maca papat-papat. Macapat ana 11:
Mijil: tresna marang pepadha, prihatin, pituthur
Kinanthi: seneng, tresna
Sinom: ethes
Asmaradana: susah, seneng
Dhandhanggula: luwes
Gambuh: sumanak, sumadulur
Maskumambang: nelangsa
Durma: nesu, mangkel
Pangkur: kereng, nepsu
Megatruh: susah, prihatin, ugetun
Pocung: gregetan, kendho
Guru Gatra, Guru Wilangan lan Guru lagu tembang-tembang macapat
Maskumambang : 12i, 6a, 8i, 8a
Pucung: 12u, 6a, 8i, 12a.Gambuh: 7u, 10u, 12i, 8u, 8o
Megatruh: 12u, 8i, 8u, 8i, 8o
Mijil: 10i, 6o, 10e, 10i, 6i, 6u
Kinanthi: 8u, 8i, 8a, 8i
Durma: 12a, 7i, 6a, 7a, 8i, 5a, 7i.
Pangkur: 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i
Asmaradana: 8i, 8a, 8e, 8a, 7a,8u, 8a
Sinom: 8a, 8i,8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a
Dhandanggula: 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12i, 7a
4. Paribasan
Paribasan utawa peribahasa bahasa jawa:
Anak molah bapa kepradhah = wong tuwa melu repot amarga tumindake anake
Polahe anteng kitiran; bocah akeh polahe.
Becik ketitik ala ketara = sing becik bakal tinemu, sing ala bakale ketara
Bathok bolu isi madu = dianggep wong lumrah nanging sugih kepinteran
Sadumuk bathuk sanyari bumi = pasulayan dilabuhi toh pati
Kejugrukan gunung madu = nemu kanugrahan.
5. Arane Turunan, Arane Anak Wong
Kendahana-kendhani : anak 2 lanang, wadon
Kendhini, kendhaha : anak 2 wadon, lanang
Ontang-anting : anak 1 lanang
Unting-unting : anak 1 wadon
Uger-uger lawang : anak 2 lanang
Kembang sepasang : anak 2 wadon
Cukil dulit : anak 3 lanang
Gotong mayit : anak 3 wadon
Saramba : anak 4 lanang
Sarampi : anak 4 wadon
Pandhawa : anak 5 lanang
Pancagati : anak 5 wadon
6. Ngudal ukara
Comil adus kali
Jejer wasesa lesan
Wily linggih jejer bolong.
Jejer wasesa lesan
7. Artine tembung
Dhuwur kenchur; cendhek banget.
Nglemah bengkah; nela-nela/nyela-nyela.
Gemi, nestiti lan ngati-ati.Welas asih.
---
Sumber: damaruta.blogspot.com dari Edi Purnomo